Categorieskesuburan wanita

Alami Menstruasi Berkepanjangan? Awas Bisa Jadi Penyakit.

menstruasi berkepanjangan

Panjangnya periode menstruasi setiap wanita cenderung berbeda-beda, tetapi jika kamu mengalami haid berkepanjangan lebih dari 7 hari kamu wajib hati-hati!

Dilansir dari Very Well Health, lama menstruasi yang normal berlangsung antara 3-7 hari. Sementara itu, siklus haid normal rata-rata terjadi setiap 21-35 hari. Menstruasi berkepanjangan bisa saja menjadi tanda adanya gangguan di dalam tubuh, mulai dari yang ringan hingga yang tergolong berbahaya. Kondisi ini  bukan hanya sebatas pada pola atau siklus haid yang lebih lama dari biasanya. Namun jika kamu mengalami berbagai perubahan tertentu, baik dari segi volume darah hingga gejala yang dirasakan berbeda dari biasanya, hal ini juga termasuk kondisi yang harus diwaspadai. Yuk kita bahas apa saja sih penyebab terjadi menstruasi berkepanjangan pada wanita

Penyakit Yang Menyebabkan Mens Berkepanjangan

von Willebrand adalah suatu penyakit dengan kondisi gangguan pembekuan darah. Penyakit ini merupakan salah satu penyebab umum dari menorrhagia. Ketika seorang wanita menderita penyakit ini, biasanya wanita tersebut akan mengalami haid terus-menerus dengan darah yang begitu banyak. Penyakit ini memiliki ciri – ciri sebagai berikut ini :

  1. Pembalut selalu penuh dan harus menggantinya setiap 2 jam sekali
  2. Darah haid yang keluar berbentuk gumpalan darah besar
  3. Aktivitas sehari hari terhambat karena haid
  4. Mengalami haid lebih dari 7 hari

Kondisi menorrhagia akibat penyakit von Willebrand juga menyebabkan penderitanya terkena anemia. Ini disebabkan karena penderita mengeluarkan terlalu banyak darah.  Gejala dari anemia yang dapat dirasakan, yaitu kulit pucat, kelelahan, dan badan lemas. Selain itu, menstruasi berkepanjangan akan menimbulkan rasa sakit hebat. Sebagian wanita mungkin tidak menyadari bahwa dirinya memiliki penyakit von Willebrand hingga mengalami menstruasi yang berat dan gejala-gejala lainnya.

Penyebab Menstruasi Berkepanjangan

1. Hormon Tidak Seimbang
hormon yang tidak seimbang menyebabkan haid yang tidak teratur.. Ketika kadar hormon-hormon tersebut tidak seimbang, lapisan rahim dapat menjadi sangat tebal dan menyebabkan darah haid keluar secara perlahan. Ketidakseimbangan hormon ini biasanya terjadi pada wanita remaja yang baru memasuki masa pubertas dan wanita lanjut usia yang mendekati masa menopause. Selain itu, masalah pada hormon juga bisa disebabkan oleh penyakit seperti PCOS, gangguan tiroid, tumor otak, dan gangguan fungsi insulin.

2. Penggunaan Alat Kontrasepsi Hormonal
Alat kontrasepsi atau KB hormonal sangat memengaruhi frekuensi, durasi, dan seberapa banyak darah yang keluar saat menstruasi. Beberapa wanita yang menggunakan KB hormonal bisa mengalami efek samping berupa haid lebih lama. Dan kondisi ini tidak beberbahaya untuk wanita selama tidak menimbulkan gejala ekstrim.

3. Polip Rahim
Polip merupakan jaringan kecil yang jinak, dan muncul di dinding rahim. Pertumbuhan polip menyebabkan darah haid yang keluar lebih banyak dan masa menstruasi lebih panjang. Polip Rahim disebabkan oleh perubahan hormon dalam tubuh dan umumnya terjadi pada wanita menjelang menopause atau sesudahnya. Meski demikian, polip juga dapat terjadi pada wanita berusia muda.

4. Perdarahan rahim yang tidak normal
Menstruasi berkepanjangan merupakan salah satu gejala dari perdarahan rahim yang tidak normal atau abnormal uterine bleeding (AUB). Gejala yang biasanya muncul pada penderita yaitu mengalami haid lebih dari 7 hari dan darah haid yang keluar lebih banyak dari biasanya, sehingga harus mengganti pembalut tiap 1–2 jam sekali.

5. Adenomiosis
Kondisi ini terjadi saat jaringan yang melapisi dinding rahim bagian dalam (endometrium) tumbuh di lapisan otot rahim. Jaringan ini biasanya menebal dan memicu perdarahan hebat saat menstruasi. Selain menstruasi lama, adenomiosis juga ditandai dengan kram perut hebat hingga nyeri panggul. Gejala adenomiosis terkadang bisa menyerupai endometriosis.

6. Obat – Obatan Tertentu
Mengonsumsi obat anti-inflamasi, obat hormonal, dan obat antikoagulan seperti obat pengencer darah, kortikosteroid, dan kemoterapi  bisa menyebabkan menstruasi berkepanjangan

7. Kanker
Kanker serviks dan kanker rahim menyebabkan perdarahan dari haid yang berlebihan. pada tahap dan kondisi ini disarankan sebaiknya untuk segera memeriksakan ke dokter agar mendapat penanganan yang tepat.

8. Fibroid Rahim
Fibroid rahim merupakan tumor rahim yang muncul selama masa subur. Kondisi ini terjadi karena pertumbuhan tumor ini dipengaruhi oleh hormon estrogen dan bukan termasuk kanker. Hormon ini terletak di dinding rahim. fibroid rahim mampu menyebabkan menstruasi yang berkepanjangan

Selain beberapa hal di atas, menstruasi  berkepanjangan juga bisa disebabkan oleh kondisi lain, seperti:

  • Gangguan pembekuan darah, misalnya hemofilia dan penyakit von Willebran
  • Obesitas
  • Infeksi atau peradangan panggul
  • Hamil di luar kandungan (kehamilan ektopik)

Menstruasi berkepanjangan yang terjadi terus-menerus perlu diperiksakan ke dokter, agar dapat diketahui penyebabnya. Dengan begitu, penanganan yang diberikan akan sesuai dan efektif. Kalau kamu mengalami kondisi ini, jangan ragu untuk memeriksakannya ke dokter ya. Apalagi kalau sampai timbul gejala lain, seperti demam tinggi, mual, muntah, nyeri dan perdarahan berat, keluar cairan dengan bau tidak sedap dari vagina, serta lemas dan pucat. Yuk ladies lebih aware lagi dengan kesehatan kewanitaan .

Ramuju

Ramuju

Ramuju

Ramuju

Ramuju

Ramuju

Ramuju

Ramuju