Categorieskesuburan wanita

Kamu Harus Tahu Gangguan Haid Pada Wanita Bisa Berbahaya

Gangguan Haid

Gangguan haid adalah kelainan yang terjadi pada siklus menstruasi. Beberapa gangguan haid yang sering terjadi antara lain nyeri haid, siklus haid tidak lancar, pendarahan dan lainnya.

Gangguan haid terjadi akibat faktor yang beragam, missal adanya kelainan pada organ-organ, gangguan pada servik atau mulut rahim maupun vagina. Tetapi dalam kasus lain,jika dibiarkan dan menimbulkan gejala berat bisa membahayakan kesehatan wanita. Selain itu, kondisi ini juga bisa mengganggu kegiatan sehari-hari dan berisiko mengalami gangguan kesuburan. Gangguan haid juga memiliki beragam jenis dan gejalanya, mari kita bahas satu persatu.

Jenis – Jenis Gangguan Haid

  • Menorrhagia Atau disebut juga haid berlebihan, merupakan salah satu gangguan haid dimana darah menstruasi keluar secara berlebihan ata lebih dari 7 hari. Kondisi ini ditandai dengan timbulnya rasa nyeri. Pendarahan haid berlebihan pada umumnya disebabkan miom atau tumor jinak sedangkan nyeri haid tergantung pada derajat penyakitnya atau kelainan yang disebut endometriosis. Selain itu, kondisi ini juga disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon, kelainan struktur pada rahim seperti kutub atau fibroid, kondisi medis lainnya seperti masalah tiroid, gangguan pembekuan darah, penyakit hati atau ginjal, leukemia, komplikasi dari IUD, keguguran, dan infeksi.

  • Oligomenore Oligomenore merupakan kondisi seorang wanita yang mengalami periode menstruasi jarang. tetapi terjadi pada wanita di usia subur. wanita yang teratur melewati 35 hari tanpa menstruasi dapat didiagnosis dengan oligomenore. Siklus Haid yang normal terjadi setiap 21-35 hari. Siklus haid lebih dari 90 hari biasanya di diagnosa dengan oligomenore.
  • Dismenorea Kondisi ini umumnya disebut dengan Nyeri Menstruasi. Nyeri dikatakan sebagai nyeri menstruasi jika terasa sangat mengganggu aktivitas. Sakit ini terjadi akibat adanya kontraksi dari otot-otot rahim untuk mengeluarkan darah. Kondisi ini disebabkan karena terjadinya kontraksi pengencangan di rahim oleh zat kimia yang disebut prostaglandin.
  • Pendarahan Uterus Abnormal Gangguan menstruasi bisa membuat wanita mengeluarkan terlalu banyak darah atau tidak sama sekali dari organnya. Oleh karena itu kamu harus memperhatikan dan cek mulai dari lamanya menstruasi, banyak darah yang dikeluarkan, dan kapan waktu menstruasinya setiap bulan.
  • Gejala PMS Gangguan menstruasi sindrom premenstrual ini umumnya akan dialami oleh 80-90 persen perempuan. Gejalanya berbeda untuk setiap wanita. gejala fisiknya meliputi seperti kembung atau gas, payudara bengkak atau lunak, Sembelit atau diare, kram perut, sakit kepala, sakit punggung. Selain itu, terdapat juga gejala emosional, seperti kesedihan, atau keduanya. Gejala ini juga dapat berubah sepanjang hidup. Kondisi ini wajar dan tidak berbahaya bagi kesehatan.
  • Amenore Kondisi ini umumnya dikenal sebagai tidak terjadinya menstruasi pada wanita. hal ini berbahaya karena ketika seorang wanita tidak mengalami menstruasi, menandakan bahwa wanita tersebut kekurangan kadar hormon estrogen. Selain itu, juga berisiko mengakibatkan payudara yang tidak tumbuh dan rahim yang terus menebal namun rentan

Penyebab Gangguan Haid

Terdapat berbagai faktor yang meningkatkan risiko seseorang mengalami kondisi ini. Berikut ini adalah beberapa faktor risiko gangguan menstruasi, antara lain:

  • Usia, Risiko lebih tinggi mengalami nyeri haid terjadi pada anak perempuan yang mengalami menstruasi pada saat berusia 11 tahun atau lebih muda. Dan wanita perimenopause karena kadar hormon yang berfluktuasi.
  • Berat Badan, Berat badan yang tidak normal, baik kelebihan atau kekurangan, sama-sama meningkatkan resiko amenorrhea atau dysmenorrhea.
  • Stres, Baik emosional maupun fisik, stres dapat menghalangi hormon LH untuk lepas dari tubuh. Hal tersebut dapat menyebabkan amenorrhea sementara.
  • Siklus dan Aliran Menstruasi, Siklus menstruasi yang lebih panjang atau lebih berat umumnya, berkaitan dengan rasa nyeri dan kram.
  • Perimenopause,Biasanya, kondisi ini akan terjadi pada wanita yang memasuki usia 45 sampai 55 tahun.
  • Gangguan Kesehatan Tertentu, Memiliki riwayat penyakit, seperti PCOS, endometriosis, kanker pada bagian reproduksi, gangguan tiroid, penyakit diare, masalah tiroid, hingga gangguan makan seperti anoreksia dan bulimia.
  • Obat-obatan, Mengonsumsi obat-obatan, seperti -obatan antipsikotik dan anti-epilepsi.
  • Efek Samping KB, Beberapa wanita mengalami menstruasi yang lebih ringan selama tiga sampai enam bulan setelah mereka mulai menggunakan kontrasepsi. Terkadang, menstruasi mereka berhenti total.

Gejala Gangguan Haid

  • Memiliki aliran menstruasi yang membasahi satu atau lebih pembalut setiap jam selama beberapa jam berturut-turut.
  • Perlu memakai pembalut setidaknya 2 karena derasnya darah yang keluar.
  • Memiliki periode menstruasi yang berlangsung lebih dari 7 hari.
  • Darah menstruasi berukuran gumpalan darah seperempat atau lebih besar.
  • Mengganggu atau tidak dapat melakukan aktifitas sehari-hari
  • Sakit terus-menerus di bagian bawah perut selama menstruasi.
  • Merasa lelah, kurang energi, atau sesak napas.
  • Terjadi perubahan siklus menstruasi. Rata-rata wanita memiliki siklus menstruasi selama 24 sampai 34 hari.

Pada dasarnya, gangguan haid umum terjadi pada setiap wanita. Tetapi jika mengalami gejala berat dan kondisi serius, sebaiknya segera periksakan ke dokter spesialis untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Ramuju

Ramuju

Ramuju

Ramuju

Ramuju

Ramuju

Ramuju

Ramuju